Gerejaitu terbuat dari tiang kayu bulat, dinding dari anyaman tepas, lantai tanah, atap terbuat dari anyaman "rumbia" dan tempat duduk terbuat dari kayu bulat. Pada tahun 1965, gedung gereja ini pindah ke tempat lain yaitu di Suka Ramai (tempat gereja sekarang) yang dibeli dengan swadaya umat dari Bapak J. Haro (alm.), seorang umat Katolik
RomoDeshi Ramadhani, SJ, dosen STF Driyarkara dan sekaligus rektor Kolese Hermanum menunjuk tiga hal yang membuat umat Katolik meninggalkan Gereja. Pertama, khotbah. Seringkali khotbah para imam tidak menarik. Namun dikatakan oleh Romo Deshi bahwa sebenarnya khotbah bukan menjadi unsur penting dalam sebuah perayaan ekaristi.
Elim Tempat ini dikenal sebagai tempat istirahat dari bangsa Israel dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian setelah melewati Marah. Seperti yang tertulis di dalam Alkitab (Kel 15:27); (Bil 33:9). Setelah mereka meninggalkan Marah maka tibalah mereka di suatu tempat yang bernama Elim di mana terdapat 12 mata air dan 70 pohon kurma. QHkw. 165 19 188 253 62 363 2 195 23